Membangun Bangsa yang Luar Biasa


Bincang-bincang soal mengabdi pada negara, aku yakin setiap orang punya cara masing-masing untuk mengimplementasikannya. Mulai dari hal kecil seperti gotong royong, saling menghargai, bekerja dengan profesionalitas tinggi, sama-sama bahu-membahu membangun negeri.
Kemudian dibagian mana yang aku akan berdiri? Di bagain pertama. Pondasi negeri ini, pendidikan atau lebih tepatnya dalam bidang Pendidikan Khusus (Pendidikan Luar Biasa).
Dalam undang-undang, setiap anak memiliki hak pendidikan yang sama termasuk  bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Bagiku, bisa mendengarkan, memahami, membantu, dan mencintai mereka sepenuh hati itu adalah bagian dari pengabdianku pada ibu pertiwi. Dan kemudian hal inilah yang membuatku memiliki keberanian untuk melanjutkan pendidikan di Pendidikan Luar Biasa UNS 2017. Langkah awal yang akan mewujudkan setangkup asa yang aku miliki selanjutnya.
Perjuangan di tiga tahun pertama ini aku mulai dengan membiasakan diri terhadap hal-hal baru dalam dunia perkuliahan. Lalu mulai melebarkan sayap mengikuti organisasi mahasiswa lewat HMP PLB atau DEMA UNS. Kemudian mengembangkan hasrat menulis dan risetku melalui PKM, dan tidak lupa juga bagiku untuk senantiasa memperbaiki diri, memperbarui iman dengan berkumpul bersama orang-orang yang bisa saling mengingatkan dalam kebaikan lewat program AAI (Asistensi Agama Islam). Serta tidak lupa juga untuk selalu fokus pada studi dan kestabilan IPK ku.
Kemudian aku akan mempersiapkan diriku lebih matang lagi pada program PKM tentang “Implementasi UUPA bagi Anak Berkebutuhan Khusus”, yang sejak awal telah menjadi agenda penting untukku. Lalu memperbanyak bacaan dan riset, menambah jejaring, dan mulai merencanakan semua keperluan skripsi.
Di tahun ke empat aku sudah harus bisa menyelesaikan skripsiku. Wisuda lebih awal karena setidaknya aku menargetkan diriku bisa lulus dengan waktu tempuh pendidikan 3,5 tahun sambil mulai menata diri untuk mencari beasiswa S2 didalam negeri. Kemudian menata semua catatanku selama ini serta segera membukukkannya untuk menjadi buku pertamaku.
Tahun kelima aku berharap bisa menjalankan pendidikan S2 ku dengan baik serta mulai belajar mempraktekkan segala hal yang telah aku pelajari sebelumnya. Kembali ke tanah kelahiran di Kebumen, mengabdi pada negeri dengan menjadi guru SLB yang sabar, professional dan penuh kasih sembari mengmpulkan banyak pengetahuan lagi yang akan membantuku mewujudkan mimpi untuk mendirikan Sekolah Luar Biasa berbasis Pendidikan Agama. Jadi, beginilah resolusiku lima tahun mendatang, bagaimana dengan kalian? Pengalaman adalah nadiku, pengabdian adalah yang utama. Semangat membangun bangsa!
-------------

Astri Rahmawati. Lahir di Kebumen, 18 Januari 1998. Seorang gadis senderhana yang menyukai organisasi dan mengagumi puisi. Pecinta kucing, sangat suka membaca novel, serta suka menulis catatan harian. Seorang pegiat Perlindungan Anak sejak 2013 di kabupaten asalnya dan saat ini mulai melanjutkan pendidikannya di Pendidikan Luar Biasa UNS. Untuk diskusi lbih lanjut bisa berkirim pesan via 0899-5790-380 (whatsapp), astrirhwt@gmail.com atau bisa kunjungi http://astri-rahmawati.blogspot.com 
Tulisan ini dibuat sebagai tugas esai saat aku menjalani Program Kenal Kampus Mahasiswa Baru FKIP UNS tahun 2017 atau orang lazim mengenalnya sebagai ospek (orientasi pengenalan kampus). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maher Zain: One Big Family, Nuansa Baru Ditengah Degradasi Rasa Persaudaraan

Ambigu

CURHAT #1 : BELAJAR SETELAH DITOLAK