KUMUH

Tanggul, Surakarta

Catatan Hari ke-14,

Salah satu hal yang aku benci dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan adalah sistem sanitasi, irigasi, dan perairan yang akan terlihat sangat kumuh di pojok atau pinggiran kota

Kota, yang katanya, berperadaban lebih cepat dibanding wilayah lainnya seperti omong kosong belaka. Sampah terbengkalai menyumbat wilayah yang semestinya bersih dan air sungai yang mulai menghitam pun menjadi saksinya

Ah, barangkali kita terlalu sibuk dengan peradaban ekonomi, bergelut dalam keseharian atau hal lainnya? Kemudian melupakan lingkungan yang kita cintai ini?

Padahal saat bajir, air menggenang hitam, kumuh, bau tidak sedap, tidak enak dipandang, kerugian itu kita juga yang akan merasakannya

Padahal ini masih sepintas gambaran di sebuah kota kecil, bukan sebuah ibu kota

Lalu, apa kabar dengan Semarang dan Jakarta ku ya?

14 Januari 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maher Zain: One Big Family, Nuansa Baru Ditengah Degradasi Rasa Persaudaraan

Ambigu

CURHAT #1 : BELAJAR SETELAH DITOLAK