Muara

Andai tiap detik perjalanan adalah bermakna bersamamu. Membangun mimpi dengan keempat tangan, saling menopang dalam segala keadaan, memberi kekuatan, berjalan beriringan mewujudkan harapan, berdoa dalam satu sujud yang sama-sama kita lakukan, menciptakan hal-hal yang tidak bisa jika hanya aku seorang diri. Sayangnya Tuhan tidak memberikan semua itu. 

Kita tidak akan bertemu dalam satu muara yang sama.

Yang terbaik adalah jalan berbeda antara kau dan aku. Kita akan tetap berjalan tidak dengan seorang diri, tapi aku dan kamu tidak akan menjadi “kita” kembali. Tuhan menghendaki kau dan Una, serta aku dan Uni. Meski begitu, bukan berarti kita hanya diam saat saling mengenali. Tersenyumlah.. Sebab takdir Tuhan ini tidak selamanya berarti sebuah kegagalan berarti.
 9 Januari 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maher Zain: One Big Family, Nuansa Baru Ditengah Degradasi Rasa Persaudaraan

Ambigu

CURHAT #1 : BELAJAR SETELAH DITOLAK