Keputusan
Andai aku bisa melihat matamu saat ini, atau andai aku bisa mendengar suaramu sat ini, aku akan memperjelas dan membuat keputusan dengan tepat sekarang.
Hanya andai saja
Jikapun tidak, bagaimanapun juga semua ini harus diperjelas. Bukankah begitu? Aku lelah menghadapi dugaan-dugaan yang sebetulnya memang aku yang telah menciptakannya. Beban diri tentang tanggungjawab, soal rasa, kepekaan, kepedulian, bisakah aku melepaskannya? Meski harus satu per satu?
Aku tahu tidak akan semudah itu. Dan tidak akan bisa semuanya dilepaskan meski satu per satu. Karena hakekatnya kenangan itu, bagaimanapun caranya tidak akan pernah bisa sepenuhnya dibuang begitu saja. Memori humor, kebahagiaan, kepercayaan, sebagian besar ada dalam kenangan “kita” dan tidak semudah itu menghapusnya.
Kita sudah dewasa
Bagaimanapun juga kita sudah dewasa, bukan lagi anak secara hukum ataupun segala jenis norma yang ada. Mestinya sudah memahami apa yang mesti dilakukan saat aku atau kamu jatuh hati. Kamu yang lebih tahu soal itu. Belajar lagi lebih banyak tentang makna menyanyangi, itulah bagian penting dari apapun perasaan aku dan kamu hari ini. Jadi, segala hal yang pernah kamu katakan sebelumnya, itu sepenuhnya benar benar. Aku perlu banyak belajar lebih banyak, dan lebih banyak lagi.
Mari kita jalani ini masing-masing. Tanpa ada rasa saling memiliki. Kita adalah teman, sejak tujuh tahun lalu atau tujuh tahun kedepan dan bahkan selamanya.
Kebumen, 18 Januari 2017
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih