Keputusan
Andai aku bisa melihat matamu saat ini, atau andai aku bisa mendengar suaramu sat ini, aku akan memperjelas dan membuat keputusan dengan tepat sekarang. Hanya andai saja Jikapun tidak, bagaimanapun juga semua ini harus diperjelas. Bukankah begitu? Aku lelah menghadapi dugaan-dugaan yang sebetulnya memang aku yang telah menciptakannya. Beban diri tentang tanggungjawab, soal rasa, kepekaan, kepedulian, bisakah aku melepaskannya? Meski harus satu per satu? Aku tahu tidak akan semudah itu. Dan tidak akan bisa semuanya dilepaskan meski satu per satu. Karena hakekatnya kenangan itu, bagaimanapun caranya tidak akan pernah bisa sepenuhnya dibuang begitu saja. Memori humor, kebahagiaan, kepercayaan, sebagian besar ada dalam kenangan “kita” dan tidak semudah itu menghapusnya. Kita sudah dewasa Bagaimanapun juga kita sudah dewasa, bukan lagi anak secara hukum ataupun segala jenis norma yang ada. Mestinya sudah memahami apa yang mesti dilakukan saat aku atau...