Sebenarnya Apa Yang Kau Cari?

Mari berintrospeksi diri


Sudah di gunung, pantai kau rindukan
tiba di pantai, gunung yang kau inginkan
saat kemarau, kau tanya kapan hujan
diberi hujan, kemarau kau tanyakan

sudah tenang dirumah, ingin pergi
sudah pergi, kau bilang rindu rumah
sudah dapat ketenangan, keramaian yang kau cari
keramaian kau temukan, ketenangan yang kau rindui

apa sebenarnya yang kau cari?

belum berkeluarga mencari istri atau suami
sudah berkeluarga, mengeluh anak belum diberi
dapat anak, mengeluh lagi kurang rezeki

ternyata sesuatu tampak indah karena belum kita miliki
Kapan kebahagiaan akan didapatkan,
kalau yang belum ada selalu kita pikirkan

Sedang yang sudah diberi Allah kita abaikan?
Jadilah pribadi yang selalu bersyukur
karena kesyukuran akan membuatmu subur

Mungkinkah selembar daun dapat menutupi bumi?
sedang kau tak bisa menutup telapak tangan sendiri,
tetapi saat selembar daun menutupi kedua matamu
Maka bumi yang luas ini seperti tertutup semua

Begitu juga apabila hati kita tertutupi keburukan
seolah-oleh yang selalu tak cocok denganmu selalu keburukan
seluruh bumi seolah tak ada kebaikan
Padahal sebenarnya hatimulah yang tertutup kejelekan

Jangan tutupi matamu dengan selembar daun kecil
Jangan tutupi hatimu dengan keburukkan
Syukuri nikmat Allah, meski terasa sedikit sekali
Dan nari situlah engkau belajar memuliakan dirimu sendiri...

semoga kalimat-kalimat ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua. :)

Deassy M.Setiani dalam bukunya yang berjudul "Bukan Untuk Dibaca"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maher Zain: One Big Family, Nuansa Baru Ditengah Degradasi Rasa Persaudaraan

Ambigu

CURHAT #1 : BELAJAR SETELAH DITOLAK