Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Perbedaan dalam Relasi

Perihal cinta, jodoh, pasangan, dan menikah agaknya menjadi topik pembicaraan yang tidak bisa dihindari dan lumrah bagi anak muda yang memasuki usia kepala dua. Termasuk aku yang ketika sudah bertemu dengan teman-teman, topik itu selalu menjadi pembicaraan menarik. Terkadang pembicaraannya mengenai 'siapa?' atau 'kapan?' tetapi tidak jarang juga tentang pertanyaan 'apa?' dan 'bagaimana?'. Terlebih setelah memasuki usia 20 tahun lebih, dimana pembicaraan itu semakin masif tapi sudah tidak lagi membahas mengenai 'siapa' atau 'kapan' karena kami memahami dua hal itu tidak menjadi kuasa kami meskipun harus tetap direncanakan. Pertanyaan tentang hal-hal tersebut sekarang lebih dalam mengenai 'apa' dan 'bagaimana'.  'Apa yang harus aku persiapkan?' 'Apa yang harus aku lakukan bila ...?' 'Bagaimanya caranya supaya aku ...?' 'Bagaimana jika ...?' Seperti percakapanku dengan salah sat...

Pengalaman Adalah Guru Terbaik: Cone of Experience

Gambar
Sering mendengar atau membaca kan kalimat diatas? Katanya pengalaman adalah guru terbaik. Bener ga sih? Hakikatnya belajar adalah proses mendapatkan pengalaman. Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Lalu pengalaman yang seperti apa? Kata Sanjanya (2006: 162) pengalaman dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Belajar melalui pengalaman langsung artinya kita tuh belajar dengan keadaan yang sebenarnya, mengalami sendiri. Sedangkan kalau belajar secara tidak langsung diadakan dalam rangka menyadari kalau tidak semua hal dapat disediakan secara langsung. Lantas bagaimana? Kita tetap dapat mendapatkan pengalaman itu kok tentunya dengan bantuan media pembelajaran. Menurut Arief Sadiman (2008) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi ...

Sehatlah Bumiku

Minggu, 22 Maret 2020 Hari ini tepat satu minggu Kota Solo ditetapkan menjadi kota dengan KLB (Kejadian Luar Biasa) Pandemi Covid-19. Seminggu yang lalu, kota dengan warganya yang ramah ini berubah menjadi kota yang sepi. Sekolah-sekolah diliburkan, tempat wisata ditutup sementara, mahasiswa kuliah via daring, dan orang-orang mulai tinggal dirumah masing-masing menerapkan social distancing. Beberapa pendatang dari luar Solo, terutama mahasiswa yang sedang menempuh studi, bergerak cepat untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing karena khawatir. Beberapa masih bertahan, bahkan hingga hari ini. Menunggu Solo membaik, sembari berikhtiyar memutus rantai penyebaran. Seminggu berlalu. Tetapi rupanya kondisi tidak terlihat mulai membaik. Grafik pasien positif semakin naik baik secara nasional maupun di Kota Solo dan sekitarnya Orang-orang sudah mulai bosan, hanya bisa beraktivitas di ruang lingkup yang terbatas. Beberapa menikmatinya, katanya 'inilah passion gue. tetap ...