Pendidikan Luar Biasa: Teaching Adventure
Hai readers apa kabar? Oke tanpa panjang lebar, kali ini aku
nggak akan banyak bicara. Kali ini aku mau nge share (bagi-bagi) sebuah tulisan
yang ditulis oleh seseorang tentang sesuatu yang nggak biasa. Aku ngeshare tulisan
ini biar kalian juga bisa baca karena ini menarik banget. Oke langsung aja
disimak baik-baik yaaa… Happy reading!
“Pendidikan adalah hak semua manusia.”
Kalimat di atas saya pikir adalah dasar dari munculnya
jurusan kuliah yang satu ini. Sebuah jurusan kuliah yang saya ambil pada 2011
silam di Universitas Negeri Jakarta. Saat memutuskan memilih jurusan kuliah
yang satu ini, mungkin kalian akan mendapatkan respon yang serupa dengan yang
saya alami. Contohnya adalah pertanyaan-pertanyaan lain seperti ini. Yakin
mau ngajar anak-anak begitu? Oh yang ngajar anak idiot itu ya? Kamu ngajar
anak-anak yang ileran gitu? Dan banyak lagi respon serupa dari banyak
orang.
Sebelum bercerita tentang apa itu jurusan kuliah Pendidikan
Luar Biasa, saya ingin sedikit bercerita mengapa saya bisa masuk ke jurusan
kuliah ini:
Tahun 2010 saya tertulis sebagai mahasiswa Farmasi UIN
Jakarta. Saya memilih menjadi mahasiswa Farmasi UIN Jakarta atas dasar
rekomendasi guru-guru yang melihat bahwa nilai pelajaran eksakta saya selalu
tinggi dan pernah mendapat predikat siswa teladan di SMA.
Setelah dua semester saya jalani, meskipun nilai-nilai
kuliah saya tinggi bahkan di semester awal saya mendapatkan IP (Indeks
Prestasi) 3,7 atau setara dengan nilai A, saya merasakan ada yang hilang dalam
kehidupan saya. Meskipun saya sudah mulai menyukai Farmasi, tapi semua tetap
terasa berjalan tidak natural. Saya seperti terkurung dalam aktivitas
laboratorium, sedangkan saya adalah orang paling tidak bisa beraktivitas dengan
monoton dan selalu ingin mencoba hal baru dan yang menantang.
Alhasil memasuki semester dua mulai mencoba mencari jurusan
kuliah yang sesuai dengan karakter saya. Lalu tanpa sengaja saya mampir di
salah satu blog yang menceritakan tentang pendidikan anak tunalaras, anak yang
secara simpel diartikan sebagai anak yang sangat nakal bahkan kenalannya bisa
mencelakakan orang lain dan kenakalannya bisa dianggap sebagai pelanggaran
hukum negara seperti mengonsumsi narkoba, mencuri, bahkan membunuh. Ingat, ini
tulisan yang saya baca adalah tentang PENDIDIKAN ANAK! Makhluk Tuhan dengan
usia 6-12 tahun yang lugu dan polos tapi punya masalah yang cukup mengerikan.
Sebab hal di atas, saya menjadi semakin penasaran dengan
berbagai tipe anak termasuk bagaimana cara mendidik atau mengajar anak seperti
itu. Kurang lebih selama sebulan saya observasi dan banyak membaca di internet
tentang anak-anak seperti ini hingga saya merasa tertantang untuk bertemu dan
mengajar anak seperti ini. Oke, akhirnya saya memutuskan untuk banting setir
bangku kuliah, dari seorang laboran menjadi guru anak-anak istimewa.
Anak Luar Biasa?
Sebelum tahu apa itu Pendidikan Luar Biasa, saya pikir
teman-teman harus tahu dulu apa itu anak luar biasa, sebagai objek utama dari
jurusan kuliah ini.
Anak Luar Biasa (ALB) atau yang sekarang disebut Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang memiliki tiga ketentuan berikut: (1)
anak memiliki penyimpangan berarti dari anak pada umumnya (kurang atau melebihi
anak pada umumnya), (2) penyimpangan tersebut membuat anak mengalami hambatan
dalam kesehariannya termasuk dalam aspek akademik (pendidikan), dan (3) karena
hambatan tersebut seorang anak membutuhkan pelayanan khusus.
Jika ketiga ketentuan di atas ada pada diri anak, maka anak
dikategorikan sebagai ABK. Jadi, ketika ada anak yang memiliki hambatan fisik
maupun intelejensi tetapi tidak memiliki hambatan dalam kesehariannya, otomatis
anak ini tidak membutuhkan pelayanan dan pendidikan khusus dan tidak
dikategorikan sebagai ABK.
Anak Berkebutuhan Khusus memiliki banyak kategori, kurang
kebih ada sembilan macam ABK seperti yang tertulis di bawah ini.
1.
Anak Disabilitas Intelektual
(Retardasi Mental), dulu disebut tunagrahita. Anak dalam kategori ini adalah
anak yang memiliki intelejensi kurang dari rata-rata atau dengan IQ di bawah
70.
2.
Anak Disabilitas Pengelihatan, dulu
disebut tunanetra. Anak dalam kategori ini adalah anak yang memiliki hambatan
dalam pengelihatannya, baik itu secara keseluruhan (totally blind)
maupun sebagian (low vision).
3.
Anak Disabilitas Pendengaran, dulu
disebut tunarungu. Anak dalam kategori ini adalah anak yang memiliki hambatan
pendengaran baik ringan maupun berat.
4.
Anak Disabilitas Tubuh, dulu disebut
tunadaksa. Anak dalam kategori ini adalah anak yang memiliki kondisi fisik yang
menyimpang dari anak pada umumnya. Kondisi fisik ini dapat terjadi dalam
berbagai macam dan dapat menghambat aktivitas anak.
5.
Anak Gangguan Emosi dan Tingkah
Laku, dulu disebut tunalaras. Anak dalam kategori ini adalah anak yang memiliki
gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku berdasarkan sosial, adat, dan
hukum.
6.
Anak Autis. Anak dalam kategori ini
adalah anak autis adalah anak yang mengalami hambatan perkembangan otak yang
kompleks dan signifikan (akan tetap seperti itu jika tidak ditangani) yang
mempengaruhi perkembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku, semua
gelaja autis ini terjadi. Anak autis memiliki ciri yang berbeda dari setiap
individu, sehingga tidak ada ciri-ciri spesifik dalam anak autis.
7.
Anak Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktif (GPPH) atau Attantion Deficit and Hiperactivity Disorder
(ADHD). Anak dalam kategori ini adalah anak yang memiliki gangguan
pemusatan perhatian dan memiliki tingkat keaktifan jauh melebihi anak pada
umumnya.
8.
Anak Kesulitan Belajar. Anak dalam
kategori ini adalah anak yang memiliki hambatan dalam belajar karena disfungsi
minimum otak.
9.
Anak Berbakat. Anak dalam kategori
ini adalah anak yang memiliki kemampuan akademis atau nonakademis melebihi anak
pada umumnya, biasanya anak-anak ini memiliki IQ di atas 130.
Kesembilan kategori ABK di atas memiliki perbedaan dalam
kekhususannya. Antar ketegori ABK memerlukan pelayanan yang berbeda-beda sesuai
dengan kekhususannya masing-masing dalam hal pendidikan. Oleh sebab itu
dibutuhkan Guru Pendidikan Khusus yang sebelumnya berkuliah di Pendidikan Luar
Biasa atau Pendidikan Khusus.
Pendidikan Luar Biasa atau Pendidikan Khusus
Dari penjelasan panjang di atas tentang anak berkebutuhan
khusus (ABK) sudah terbayangkah apa itu Pendidikan Luar Biasa (PLB) atau
Pendidikan Khusus (PKh)?
Yup. PLB atau PKh adalah jurusan kuliah yang di dalamnya
teman-teman bisa belajar untuk mengajar kesembilan ABK di atas. di jurusan
kuliah ini teman-teman akan mengenal Sembilan macam ABK dan belajar bagaimana
mengajar mereka dengan kekhususan yang mereka punya.
Apa yang Akan Dipelajari?
Saat kuliah, teman-teman anak belajar terlebih dahulu
kriteria dari kesembilan anak tersebut. Jadi, sebagai gambaran awal apa yang
akan dipelajari di jurusan ini setidaknya teman-teman akan mempunyai Sembilan
matakuliah perspektif atau pengantar yang masing-masing matakuliah ini akan
membahas tentang macam-macam ABK secara detail.
Selain mempelajari kriteria ABK, teman-teman akan
mendapatkan matakuliah lanjutan dari kesembilan macam ABK berupa matakuliah
pembelajaran ABK dan matakuliah kompensatoris, tapi tidak semua macam ABK
mempunyai kompensatoris. Contohnya untuk ABK Disabilitas Pengelihatan
teman-teman akan belajar Perspektif Anak Disabilitas Pendengaran, Pembelajaran
Anak Disabilitas Pendengaran, dan matakuliah kompensatorisnya seperti
matakuliah Bahasa Isyarat (Sistem Komunikasi).
Setelah mempelajari seluruh macam ABK ini, teman-teman harus
memilih kekhususan yang akan teman-teman geluti. Misalnya teman-teman ingin
konsen dan mendalami pendidikan untuk anak kesulitan belajar, maka di semester
IV atau semester VI (tergantung dari kampusnya) teman-teman akan memilih
kekhususan ini dan konsen memperlajari tentang anak kesulitan belajar. Di
kampus saya, kekhususan ini diambil di semester VI dan saya memilih konsen di
kekhususan anak dengan autisme dan ADHD.
Prospeknya yang Tak Usah Ditanya!
Kuliah di PLB atau PKh tidak perlu khawatir tidak akan
mendapatkan pekerjaan. Bukan bermaksud mendahulukan kehendak Tuhan. Sama sekali
bukan. Karena memang sejak 2010 dicanangkan Sekolah Inklusif, lulusan PLB/PKh
sangat dibutuhkan. Entah itu di SLB (Sekolah Luar Biasa) ataupun di sekolah
umum yang menerima ABK.
Tahukah teman-teman, jika teman-teman kuliah di jurusan
PLB/PKh, sebelum teman-teman lulus kuliah pun, teman-teman akan mendapatkan
banyak tawaran kerja untuk mengajar. Mengapa bisa begitu? Sebab dalam Sekolah
Inklusif setiap ABK membutuhkan satu guru pendamping untuk dirinya. Jadi jika
dalam sebuah SD tiap kelasnya ada minimal 2 ABK, itu artinya dibutuhkan dua
guru pendamping dalam satu kelas, total 12 guru pendamping. Dan saat ini ada
cukup banyak Sekolah Inklusif di Jabodetabek. Belum lagi tawaran mengajar les
untuk ABK yang tak kalah banyaknya. Jika teman-teman sudah lulus, teman-teman
bisa mengambil ‘tantangan’ yang lebih besar lagi seperti menjadi Guru
Pendidikan Khusus atau Konselor Pendidikan Khusus di Sekolah Inklusif, Sekolah
Alam, atau Homeschooling yang mana teman-teman akan dihadapkan tidak
hanya pada satu anak, melainkan mengatasi anak yang ada di satu sekolah dan
menjadi konsultan bagi guru-guru umum!
Jadi, sudah terbayang kan bagaimana besarnya peluang kerja
untuk lulusan PLB/PKh?
Bisakah Jadi Terapis?
Apakah lulusan PLB/PKh hanya bisa menjadi guru? Bukan ‘hanya
bisa’, melainkan memang dicetak untuk menjadi guru. Ingat, guru yang mendidik
anak ini tidak hanya dari segi akademik tetapi juga behavior atau keseharian
mereka. Mengajarkan anak-anak tentang apa saja yang ada di depannya dan yang
terpenting adalah menjadikan anak-anak ini mandiri, tidak tergantung pada
orangtua atau orang lain di sekitarnya.
Menjadi terapis, bukanlah prospek dari lulusan PLB/PKh,
karena seperti nama jurusan kuliah ini: PENDIDIKAN. Maka di sini teman-teman
akan menjadi pendidik, guru yang lebih dari sekadar guru biasa. Di sini
teman-teman akan belajar menjadi guru yang harus memiliki kasih sayang dan
sabar berlipat ganda dibandingkan guru biasa.
Terakhir, untuk kalian yang masih galau memilih jurusan
kuliah, untuk kalian yang memiliki keinginan menjadi guru dan menyukai
tantangan, percayalah Pendidikan Luar Biasa atau Pendidikan Khusus adalah
pilihan yang tepat untuk jurusan kuliah kalian. Karena di sini, setiap hari
kalian akan memiliki cerita petualangan menghadapi tantangan di kelas!
Karena begitu banyak tantangan menyenangkan di kelas saat
mengajar, saya menyebut seluruh pengalaman saya mengajar sejak semester V
dengan nama Teachventure (Teach Adventure)!
Bisa chek di sini:
Silakan kunjungi blog saya jika teman-teman ingin tahu banyak cerita mengajar saya :D (*)
(*) Lisfatul Fatinah Munir | @fatinahmunir
Pendidikan Luar Biasa 2011, UNJ
fatinahmunir@gmail.com

Komentar
Posting Komentar
Terima kasih