Biografi Aamir Khan, King Of Bollywood


Aamir Tahir Hussain Khan, begitulah nama lengkap pria tampan ini. Ia adalah putra dari pasangan Tahir Hussain dan Zeenat Khan. Ayahnya dikenal sebagai produser ternama di India, sedangkan Zeenat hanya ibu rumah tangga biasa. Aamir mengalami masa kecil yang penuh disiplin. Dia hidup bahagia dengan orang tua dan ketiga saudaranya, Nikhat, Faisal dan Farhad. Usia mereka memang tak terpaut jauh. Itu yang membuat empat bersaudara ini dekat satu sama lain. Saat lahir, Aamir Khan adalah bayi yang lucu dan menggemaskan, wajar jika semua keluarga bahagia dengan kelahirannya. Dia dekat dengan semua anggota keluarga, baik dari keluarga Tahir maupun Zeenat.
                                                      
A.   Masa Kecil
Aamir kecil tak hanya dekat dengan keluarganya, tapi juga keluarga pamannya, Naseer Hussain. Aamir Khan walau hidup dilingkungan Bollywood, namun dia mengalami masa kanak-kanak yang jauh dari kesan glamour. Orang tuanya lebih menerapkan pada Aamir dan ketiga saudaranya untuk hidup sederhana tanpa macam-macam.Keluarga Tahir Hussain termasuk salah satu keluarga yang berpengaruh di Industri Bollywood. Tahir dan Naseer sangat dihormati. Kiprah mereka di industri film sangat mempengaruhi kehidupan Aamir di mata masyarakat. Namun begitu, Zeenat selalu menjauhkan kehidupan glamour dari anak-anaknya. Namun tetap saja kehidupan mewah dirasakan Aamir. Semua yang diperlukan Aamir tersedia. Dan itu tidak mengganggunya untuk hidup mandiri.
Aamir Khan memulai pendidikan formalnya di Bombay Scottish. Sekolah yang dikenal sebagai sekolahnya orang-orang penting dan putra kalangan industrial di Bollywood. Sebagai murid, Aamir menjalankan pendidikannya dengan baik. Kesukaannya dengan teater sudah dirasakannya sejak di bangku sekolah. Apalagi Aamir suka dengan banyak film-film klasik. Saat sang ayah mengajak Aamir untuk membintangi film produksinya, Yadoon Ki Baraat. Aamir langsung menerimanya dengan penuh antusias. Namun saat itu, dia belum seratus persen ingin total menjadi aktor. Maklum usianya saat itu belum membuatnya bisa berpikir dewasa. Aamir Khan sempat kembali muncul sebagai aktor cilik dalam Madhosh di tahun 1974.

B.   Masa Remaja
Menanjak remaja, orang tua Aamir menginginkan Aamir meneruskan pendidikannya di tempat yang sama. Saat itulah, Aamir mulai tertarik dengan teater. Disekolahnya, Aamir sering mengikuti pementasan drama. Dan gaya akting Aamir menarik minat para penonton yang hadir. Melihat animo penonton yang besar, membuat Aamir sempat berpikir untuk menjadi aktor. Lulus dari Bombay Scottish, Aamir melanjutkan ke NM College di Bombay. Keinginannya akan akting makin menggebu-gebu. Yang menarik dari masa remaja Aamir yakni sikapnya yang kalem dan pemalu. Sebagai remaja, Aamir bukan pemuda yang bertingkah. Aamir lebih suka menghabiskan waktunya di rumah dengan mendengar musik klasik atau membaca buku, dari pada hura-hura di luar rumah.

C.   Terjun Ke Film
Yang melihat pertama kali potensi Aamir dalam soal akting adalah Ketan Mehta. Sebelumnya, sang ayah ingin Aamir membintangi film produksinya, namun gagal. Aamir tidak mau disebut sebagai putra pembuat film yang mendompleng nama besar ayahnya. Aamir ingin mencoba sesuatu yang beda, dan akhirnya dia menerima film seni karya Ketan berjudul Holi.
Aamir awalnya ragu dengan keinginannya menjadi aktor. Namun sepupunya, Mansoor Khan terus meyakinkan Aamir, hingga Aamir pun yakin dan menerima film karya pamannya, Naseer Hussain dan sepupunya Mansoor Khan dalam Qayamat Se Qayamat Tak. Film ini membuka karir Aamir dengan penuh kesuksesan
Aamir Khan dan Juhi Chawla menjadi pasangan baru paling cocok di Bollywood. Maka tak aneh, jika banyak pembuat film yang kembali memasang mereka. Seperti dalam Love Love Love dan Tum Mere Ho. Namun sayang, kedua film tersebut tak sesukses Qayamat Se Qayamat Tak. Walau begitu Aamir tetap menjadi incaran para pembuat film. Nama Aamir benar-benar menuai kesuksesan untuk film-film romantis. Dari mulai film Dil, Aawal Number, Afsana Pyaar Ka sampai Dil Hai Ki Manta Nahin Selain banyak yang sukses, Aamir juga mengalami kegagalan lewat film-filmnya seperti Jawani Zindabad, Daulat Ki Jung dan Is Ka Naam Zindagi.

D.   Bekerja dengan Produser Top
Selain dengan sepupunya, Mansoor, Aamir juga mendapat kesempatan bekerjasama dengan produser sekaligus sutradara handal Yash Chopra. Yash memilih Aamir untuk membintangi film karyanya, Parampara. Sejak awal pembuatan, Parampara sudah digembar-gemborkan akan meraih sukses. Namun sayang, ramalan itu meleset. Parampara menjadi film Yash Chopra tergagal sampai saat ini. Flm ini merugikan keuangan perusahaan milik Yash Chopra, Yash Raj Film. Namun itu tidak membuat Yash menjaga jarak dengan Aamir. Buktinya Yash kembali mengajak Aamir untuk bermain dengan Juhi Chawla dan Suny Deol dalam film Darr. Amir sebenarnya tertarik, namun Aamir terluka, saat Yash merubah naskahnya. Aamir lalu memutuskan hengkang dari proyek itu. Dia kecewa karena di akhir cerita dia harus terbunuh.
Gencatan senjata antara Aamir dan Yash Chopra pun berlangsung. Baik Aamir maupun Yash lama tidak bekerjasama. Di salah satu wawancaranya di sebuah tabloid pada tahun 1992, Aamir meluapkan kekecewaannya. Peran Aamir pun kemudian digantikan oleh Shah Rukh Khan.

E.    Merubah Haluan
Jenuh dengan peran romantis, Aamir membuat gebrakan untuk bermain dalam film-film laga. Dia menerima tawaran sutradara Ashutosh Gowariker untuk membintangi Baazi berpasangan dengan Mamta Kulkarni. Namun sayang, Baazi gagal dipasaran. Namun Aamir tak perduli. Dia menginginkan perubahan. Aamir kembali menerima tawaran film sejenis dalam Aatank Hi Aatank. Meski berpasangan dengan Juhi Chawla, namun film tetap gagal dipasaran. Sampai akhirnya dia menerima tawaran sutradara Ram Gopal Varma dalam Rangeela. Perannya yang berbeda langsung menaikkan pamor Aamir sebagai aktor serba bisa. Bersama Urmila Matondkar, Aamir menjadi pasangan hot baru di industri Bollywood. Namun sayang, Aamir dan Ram memutuskan untuk tidak bekerjasama lagi. PasalnyaRam lebih mempromosikan aktrisnya, Urmila ketimbang Aamir.
Apapun yang terjadi Aamir tidak ingin ambil pusing. Dia terus menjalankan karirnya. Dharmesh Darshan mengajak Aamir untuk membintangi film romantis dalam Raja Hindustani. Awalnya Aamir akan dipasangkan dengan Aishwarya Rai. Namun Aishwarya menolak, dan posisinya digantikan Karisma Kapoor. Raja Hindustani menjadi pembuka karir Aamir dijajaran selebristis top Bollywood. Namanya disebut-sebut sebagai aktor nomor satu di Bollywood menggantikan posisi Anil Kapoor. Berkat aktingnya sebagai Raja, Aamir dianugrahi penghargaan aktor terbaik diberbagai ajang penghargaan. Namun dia selalu menolak datang. Hal ini dikarenakan kekecewaannya terhadap kegagalan Rangeela yang tak membuahkan penghargaan aktor terbaik untuknya. Aamir menganggap penghargaan di Bollywood bersikap tidak adil.Sejak kesuksesan Raja Hindustani, Aamir mulai menjauhi peran-peran romantis. Dia ingin sesuatu yang berbeda. Karenanya dia menerima tawaran Indra Kumar untuk bermain komedi dalam Ishq bersama Ajay Devgan, Kajol dan Juhi Chawla.
Ashutosh Gowariker datang membawa konsep yang akan merubah karir Aamir. Dia menawarkan film dengan jalan cerita yang jarang ada di industri film Bollywood, yaitu tentang Kriket dan penjajahan. Tema ini awalnya sempat ditawarkan Ashutosh pada Shah Rukh Khan. Namun Shah Rukh Khan menolak dan akhirnya gagal. Dan proyek itu baru terlaksana saat ditawarkan pada Aamir.
Aamir kemudian mengambil empat tahun istirahat untuk fokus ke masalah pribadi, dan kembali pada tahun 2005 dengan film karya Ketan Mehta Mangal Pandey: The Rising. Dalam film ini Aamir berperan sebagai seorang martir yang membantu memicu Pemberontakan India tahun 1857 atau 'Pertama Perang Kemerdekaan India’.
Tahun 2006, Rakeysh Omprakash Mehra merilis film Rang De Basanti dengan Aamir Khan sebagai pemeran utamanya. Lewat perannya tersebut, Aamir mendapat banyak kritikan positif di berbagai ajang penghargaan, seperti Filmfare Award untuk Best Performance dan berbagai nominasi untuk Aktor Terbaik. Film ini kemudian menjadi salah satu film terlaris tertinggi tahun 2006 dan terpilih sebagai resmi India masuk ke Oscar. Selanjutnya, Aamir bermain dalam film karya Yash Chopra, Fanaa (2006). Film ini selain sukses, juga menjadi salah satu film terlaris tertinggi di India tahun 2006.
Tahun 2007, film Taare Zameen Par (Seperti Bintang di Bumi), yang juga diproduksi Aamir sekaligus merupakan debutnya sebagai sutradara. Film yang merupakan produksi kedua dari Aamir Khan Productions, juga dibintangi Aamir meski hanya sebagai pemeran pembantu, dimana Aamir berperan sebagai teman dan membantu anak disleksia. Film kembali mendapat tanggapan yang sangat baik dari kritikus film.
Tahun 2008, Aamir muncul dalam film Ghajini. Film ini mengalami sukses besar dan menjadi film terlaris Bollywood tertinggi tahun itu. Untuk kinerja di film, Aamir menerima beberapa nominasi Aktor Terbaik di berbagai ajang penghargaan serta nominasi di ajang bergengsi, Filmfare Award dalam kategori Best Actor. Di tahun yang sama, Aamir meluncurkan debut keponakannya Imran Khan dalam film Jaane Tu Ya Jaane Na di bawah rumah produksi nya. Film ini menjadi hit besar di India, dan akhirnya memasukkan Aamir dalam nominasi untuk Best Film di Filmfare Award.
Tahun 2009, Aamir muncul dalam film komersil dan kritis 3 Idiots. Dalam film ini, Aamir berperan sebagai Ranchodas Chanchad yang sangat fenomenal. Film ini menjadi salah satu film Bollywood terlaris tertinggi dan memenangkan beberapa penghargaan termasuk Best Picture Filmfare Award.
Meskipun berkali-kali masuk nominasi, namun Aamir tidak pernah mau menghadiri upacara penghargaan film India. Pada tahun 2007, Aamir diundang untuk memajang imitasi lilin dirinya di Madame Tussauds di London. Namun Aamir menolak dengan menyatakan bahwa hal tersebut tidak penting baginya, jika orang-orang mau mereka bisa melihatdirinyalewat filmnya.

F.    Kehidupan Keluarga
Sejak film perdana Aamir, Qayamat Se Qayamat Tak dirilis, Aamir telah menikah dengan Reena Dutta. Aamir dan Reena menikah pada 18 April 1986. Mereka dikarunia dua anak, Junaid Khan dan Aira Khan. Reena terlibat secara singkat dalam karier Aamir ketika ia bekerja sebagai produser untuk Lagaan. Namun sayang, pada Desember 2002, Aamir mengajukan gugatan cerai, mengakhiri pernikahan yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Dan Reena mengambil hak asuh kedua anak-anak mereka.
Pada 28 Desember 2005, Aamir menikah dengan Kiran Rao, wanita yang pernah menjadi asisten sutradara Ashutosh Gowariker selama pembuatan film Lagaan. Dan pada 5 Desember 2011 Kiran melahirkan putra pertama mereka yang diberi nama Azad Rao Khan.
Dengan segala prestasi dan keahlian yang dimiliki oleh Aamir Khan dalam usianya yang cukup muda, maka tidak mengherankan jika dia disebut-sebut sebagai King Of Bollywood oleh khalayak umum. Kerja kerasnya menekuni bidang tersebut dapat menjadi teladan bagi orang banyak khususnya anak muda untuk selalu bersemangat menjalani kehidupan.

G. Daftar Pustaka
Efi. 2011. Demi film Aamir Khan JadiAtletis. (Online). (http://ycelebrity.okezone.com/read/2011/12/28/206/548449/demi-film-aamir-khan-jadi-atletis. Diakses pada : Sabtu, 24 januari 2015pukul 19:08 WIB)


MM. 2013. Aamir Khan Profile and Film. (Online). (http://filmdanmovie.blogspot.com/2013/12/aamir-khan-profile-and-film.html.Diakses pada : Sabtu, 24 Januari 2015pukul 19:24 WIB)

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih

Postingan populer dari blog ini

Maher Zain: One Big Family, Nuansa Baru Ditengah Degradasi Rasa Persaudaraan

Ambigu

CURHAT #1 : BELAJAR SETELAH DITOLAK