Again.. Again, and again
Monday, 14 July 2014 Dear Allah.. “Besok ya nduk, biar adik-adikmu dulu yang punya buku. Besok gantian kamu yang bapak belikan. Bapak belum punya uang buat beli semuanya.” Kata bapak ba’da iftor tadi. Hatiku seperti tertohok dengan keras. Rasanya malu pada diri sendiri, padahal aku sudah cukup besar untuk memahami apa yang sedang terjadi. Ini bukan kali pertama bagi diriku pribadi. Bukankah seharusnya aku sudah terbiasa dengan masalah ini? Ayolah As.. kamu sudah terlalu besar untuk menangis, merajuk, meminta semuanya berjalan dengan baik. Aku cukup paham dengan kondisi ini, seharusnya air mata itu tidak ada lagi untuk yang kedua kalinya dan seterusnya. Tapi entahlah ya Allah.. setiap kali ini terjadi, rasanya hatiku tidak kuasa menahan emosi dalam diri ini. Yang ada dalam pikiranku adalah “betapa malang dan buruknya nasib yang ku alami.” Ya Rabbiy.. Maafkan segala kekufuran hamba-Mu ini, ya Allah.. aku tahu. Tidak seharusnya aku berfikiran seperti itu. Aku harus bisa...