Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Again.. Again, and again

Gambar
Monday, 14 July 2014 Dear Allah.. “Besok ya nduk, biar adik-adikmu dulu yang punya buku. Besok gantian kamu yang bapak belikan. Bapak belum punya uang buat beli semuanya.” Kata bapak ba’da iftor tadi. Hatiku seperti tertohok dengan keras. Rasanya malu pada diri sendiri, padahal aku sudah cukup besar untuk memahami apa yang sedang terjadi. Ini bukan kali pertama bagi diriku pribadi. Bukankah seharusnya aku sudah terbiasa dengan masalah ini? Ayolah As.. kamu sudah terlalu besar untuk menangis, merajuk, meminta semuanya berjalan dengan baik. Aku cukup paham dengan kondisi ini, seharusnya air mata itu tidak ada lagi untuk yang kedua kalinya dan seterusnya. Tapi entahlah ya Allah.. setiap kali ini terjadi, rasanya hatiku tidak kuasa menahan emosi dalam diri ini. Yang ada dalam pikiranku adalah “betapa malang dan buruknya nasib yang ku alami.” Ya Rabbiy.. Maafkan segala kekufuran hamba-Mu ini, ya Allah.. aku tahu. Tidak seharusnya aku berfikiran seperti itu. Aku harus bisa...

WRITE YOUR DREAMS AND GET IT!!^^

Gambar
  “Tuliskan mimpi mimpi anda pada selembar kertas, tulis dengan jelas apa target anda kedepan. Lebih baik lagi jika anda buat tulisan itu semenarik mungkin. Kenapa? Karena hal itu dapat menimbulkan rasa senang tersendiri untuk anda baca berulang kali. Dan itu adalah bagian dari sugesti. Sugesti untuk mendapatkan apa yang telah anda targetkan ! ” Begitu kira kira inti dari kata kata sebagian besar Motivator dijagat raya. Mimpi, impian, target. Mungkin bagi sebagian orang masih menjadi sesuatu yang tidak penting. Tapi tidak bagi orang yang mempunyai pandangan yang luas. Kehidupan dunia memang bukanlah kehidupan yang abadi, tapi setidaknya untuk hidup yang hanya sekali ini kita bisa memiliki kehidupan yang berarti. Berarti bagi diri sendiri, dan orang lain.   *  ‘Isykariman, au muth syahidan * HIDUP MULIA, ATAU MATI SYAHID . Cita cita adalah bagian dari alasan “Mengapa kita meneruskan hidup esok hari”. Orang yang dari awal sudah mem...

Budaya Demokrasi

Indonesia merupakan Negara yang menganut prinsip demokrasi, terutama demokrasi Pancasila. Secara umum, demokrasi merupakan suatu sistem kenegaraan yang dimana sistem pemerintahan sebuah Negara berupaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat atas Negara serta memiliki hak yang setara dalam mengambil keputusan untuk mengubah hidup mereka. Sedangkan Demokrasi Pancasila sendiri adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa adanya oposisi. Artinya, dalam demokrasi kita belajar memecahkan persoalan yang ada dengan musyawarah secara bersama, tanpa adanya pihak-pihak yang mendominasi demi kepentingannya sendiri. Penerapan demokrasi sendiri dapat kita temui dengan mudah dalam perilaku keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari lingkup yang terkecil (keluarga- red ) sampai dengan lingkup pemerintahan Negara. Kehidupan masyarakat Indonesia memang tidak dapat dipisahkan dari konsep demokrasi Pancasila. Dan semua itu juga tidak terlepas dari peran budaya bangsa Indonesia yang san...

Islam Menurut Pemahaman Saya

Gambar
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sanggat kuat yang tidak akan pernah putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Qs. Al-baqarah:256) Saya sangat bersyukur, telah dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang notabennya adalah sebuah keluarga yang menganut agama Islam. Walaupun rasanya saya baru benar-benar mengenalnya tak lebih sejak dua tahun lalu, ketika hidayah itu datang setelah saya lulus dari bangku sekolah dasar (SD). Ketika saya kecil, saya memang bukan seorang anak yang terlalu suka dikekang dan lebih cenderung menjadi seorang gadis kecil yang tomboy. Sehingga meskipun orang tua saya sudah mendaftarkan saya ke taman pendidikan al-Qur’an sejak umur enam tahun, saya sama sekali belum bisa membaca al-Qur’an sampai k...